Hohoho saya ingin narsis sedikit boleh yaa :D
"Apa yang aneh tentang Hallyu (Korea, red)? Jangan lihat Korean Lovers itu freak. Coba lihat dulu kebudayaannya. Ada sisi unik dan menarik yang bisa ditemui kok, nggak hanya tentang cowok-cowok manis dan cantik saja," ujar Muhammad Ikhsan salah seorang anggota perkumpulan pecinta Korea di UIN Jakarta menggebu-gebu.
Ia masih semangat menceritakan awal keikutsertaannya dalam Korean Belived Addict (KBA) kepada INSTITUT di tengah-tengah kesibukannya mengajar pada keheningan Jumat malam (11/3).
Pemuda yang menyukai kimchi, masakan khas Korea ini tertarik pada KBA saat mendapat balon dan cokelat yang diberikan anggota KBA ketika Propesa. Hingga akhirnya ia memutuskan untuk bergabung.
Menurutnya, banyak budaya korea yang patut ditiru. Contohnya saja dari cara memberi salam. Orang Korea akan membungkuk sebagai tanda menghormati orang. Selain itu orang Korea sangat menghargai dan menjaga budaya yang mereka miliki.
Jumat sore itu, ketika matahari mulai menenggelamkan sinar keemasannya, air muka keletihan terlihat di aras Rahma Sari. Tetapi senyumnya selalu mengembang di pipi kala menceritakan perjalanan KBA yang sudah menginjak setahun pada tanggal 15 Desember 2010 lalu.
Perbincangan sore itu diiringi candaan hangat dari gadis penyuka Hip-Hop Korea ini. Ia menuturkan, pada awal terbentuknya KBA hanya beranggotakan tiga orang. Namun kini sudah mencapai 132 orang dari berbagai fakultas.
Ia juga menyadari bahwa ada sebagian orang yang mempunyai anggapan megatif tentang Hallyu. Bibirnya lincah menceritakan bagaimana sindiran-sindiran pedas itu menghinggapi.
Mulai dari komentar yang meragukan kemampuan para seniman Korea hingga adanya pembentukan anti Hallyu ole beberapa temannya.
Siti Novita gadis manis yang merupakan salah satu pendiri KBA ini, mengungkapkan dengan bangga bahwa KBA bukan sekadar komunitas penggila Korea saja.
KBA juga mempunyai kegiatan yang bermanfaat bagi para anggotanya, seperti gathering (pertemuan rutin) yang diisi game, dance cover, song cover dan learning Hangul (Bahasa Korea, red) setiap dua minggu sekali. "Padahal awalnya, biar ada temen gila-gilaan aja."
Dan seperti Jumat sebelumnya, siang itu suasana si salah satu kelas di Fakultas Sains dan Teknologi (FST) riuh oleh teriakan dan gelak tawa para anggota KBA yang sedang mengadakan gathering.
Ama juga menjelaskan arti logo KBA yang berbentuk wajah tertutup bendera Korea, "Wajah berwarna merah-putih itu menandakan bahwa kita orang Indonesia dan masih cinta Indonesia. Sedangkan bendera Korea ya melambangkan kesukaan kita terhadap budaya Korea."
Bahkan untuk menambah pegetahuan tentang Hangul, Nadia Astari tutor dalam KBA Learning Hangul mengaku belajar langsung lewat temannya yang berada di Korea. Ia juga tidak memungut bayaran dalam KBA Learning Hangul karena rasa persahabatan yang sudah terjalin diantara anggota KBA.
"Murid-muridnya kan mahasiswa, jadi aku sama-sama tahu lah bagaimana kondisi keuangan mahasiswa. Selain itu supaya belajarnya semangat dibikin gratis saja." tutur gadis hitam manis ini mengakhiri pembicaraan malam itu. (Tya)
Ia masih semangat menceritakan awal keikutsertaannya dalam Korean Belived Addict (KBA) kepada INSTITUT di tengah-tengah kesibukannya mengajar pada keheningan Jumat malam (11/3).
Pemuda yang menyukai kimchi, masakan khas Korea ini tertarik pada KBA saat mendapat balon dan cokelat yang diberikan anggota KBA ketika Propesa. Hingga akhirnya ia memutuskan untuk bergabung.
Menurutnya, banyak budaya korea yang patut ditiru. Contohnya saja dari cara memberi salam. Orang Korea akan membungkuk sebagai tanda menghormati orang. Selain itu orang Korea sangat menghargai dan menjaga budaya yang mereka miliki.
Jumat sore itu, ketika matahari mulai menenggelamkan sinar keemasannya, air muka keletihan terlihat di aras Rahma Sari. Tetapi senyumnya selalu mengembang di pipi kala menceritakan perjalanan KBA yang sudah menginjak setahun pada tanggal 15 Desember 2010 lalu.
Perbincangan sore itu diiringi candaan hangat dari gadis penyuka Hip-Hop Korea ini. Ia menuturkan, pada awal terbentuknya KBA hanya beranggotakan tiga orang. Namun kini sudah mencapai 132 orang dari berbagai fakultas.
Ia juga menyadari bahwa ada sebagian orang yang mempunyai anggapan megatif tentang Hallyu. Bibirnya lincah menceritakan bagaimana sindiran-sindiran pedas itu menghinggapi.
Mulai dari komentar yang meragukan kemampuan para seniman Korea hingga adanya pembentukan anti Hallyu ole beberapa temannya.
Siti Novita gadis manis yang merupakan salah satu pendiri KBA ini, mengungkapkan dengan bangga bahwa KBA bukan sekadar komunitas penggila Korea saja.
KBA juga mempunyai kegiatan yang bermanfaat bagi para anggotanya, seperti gathering (pertemuan rutin) yang diisi game, dance cover, song cover dan learning Hangul (Bahasa Korea, red) setiap dua minggu sekali. "Padahal awalnya, biar ada temen gila-gilaan aja."
Dan seperti Jumat sebelumnya, siang itu suasana si salah satu kelas di Fakultas Sains dan Teknologi (FST) riuh oleh teriakan dan gelak tawa para anggota KBA yang sedang mengadakan gathering.
Ama juga menjelaskan arti logo KBA yang berbentuk wajah tertutup bendera Korea, "Wajah berwarna merah-putih itu menandakan bahwa kita orang Indonesia dan masih cinta Indonesia. Sedangkan bendera Korea ya melambangkan kesukaan kita terhadap budaya Korea."
Bahkan untuk menambah pegetahuan tentang Hangul, Nadia Astari tutor dalam KBA Learning Hangul mengaku belajar langsung lewat temannya yang berada di Korea. Ia juga tidak memungut bayaran dalam KBA Learning Hangul karena rasa persahabatan yang sudah terjalin diantara anggota KBA.
"Murid-muridnya kan mahasiswa, jadi aku sama-sama tahu lah bagaimana kondisi keuangan mahasiswa. Selain itu supaya belajarnya semangat dibikin gratis saja." tutur gadis hitam manis ini mengakhiri pembicaraan malam itu. (Tya)
Comments
Post a Comment